Kelompok 6 (XI-IPS4)

Dinar E, Fauzan A, Triana, Refani A, Susi

Search This Blog

Saturday, July 3, 2010

Pesona Kampung Kuta

Mungkin akan ada pertanyaan di benak anda tentang Kuta. Mengapa nama Kuta ada di Pulau Jawa yang tepatnya berada di Ciamis? Padahal yang kita ketahui, nama Kuta hanya ada di Pulau Dewata saja, alias Bali.
Tapi jangan salah, nama Kuta juga ternyata ada lho di Ciamis, Jawa Barat. Namun bedanya, Kuta yang ada di Ciamis adalah sebuah nama Kampung Adat yang masih bertahan di Ciamis.
Kalau secara administratif sich, Kampung Kuta ini berada di wilayah Kabupaten Ciamis, Kecamatan Tambaksari, tepatnya di Desa Karangpaningal. Kampung Kuta ini terdiri atas 2 RW dan 4 RT. Kampung ini berbatasan dengan Dusun Cibodas disebelah Utara, Dusun Margamulya di sebelah Barat, dan di sebelah Selatan dan Timur Sungai Cijulang, yang sekaligus merupakan perbatasan wilayah Jawa Barat dengan Jawa Tengah.
Untuk menuju ke kampung tersebut, jarak yang harus ditempuh dari Kota Kabupaten Ciamis sekitar 34 km menuju kearah utara. Dapat dicapai dengan menggunakan mobil angkutan umum ke Kecamatan Rancah atau Kecamatan Tambaksari. Sedangkan dari Kecamatan Rancah, dapat menggunakan motor sewaan atau ojeg, dengan kondisi jalan aspal yang berkelok, dan tanjakan yang cukup curam. Jika melalui Kecamatan Tambaksari, dapat menggunakan kendaraan umum atau ojeg dengan kondisi jalan serupa.
Kampung Kuta ini ternyata merupakan Kampung Adat yang masih bertahan di Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis lho. Yaaa, kaya Kampung Naga gitu deh, yang ada di daerah Garut itu lho,, yang masih termasuk ke Jawa Barat juga.
Kampung Adat ini dihuni oleh masyarakat yang memegang budaya pamali (tabu), untuk menjaga keseimbangan alam dan terpeliharanya tatanan hidup masyarakat di Kampung mereka. Salah satunya yaitu dalam hal pelestarian hutan, sekaligus mempertahankan kelestarian mata air dan pohon aren untuk sumber kehidupan mereka.
Wah,, hebat banget yaaa…???!! Coba kalau disetiap daerah bisa menjaga keseimbangan alam dan memelihara tatanan kehidupan di masyarakat seperti itu! Pasti bakalan tambah Sejahtera aja deh hidup di Negara Indonesia tercinta ini. He.he. :)
Selain itu, karena penghormatan yang tinggi terhadap hutan, warga Kampung Kuta yang hendak masuk ke kawasan hutan tidak pernah menggunakan alas kaki. Tujuannya sich agar hutan tersebut tidak tercemar dan tetap lestari. So,, kayu-kayu yang besar masih terlihat kokoh di Leuwung Gede Kampung Kuta. Dan, sumber airnya juga masih sangat terjaga dengan baik lho..
Oh iya, pasti pengen tau kan kenapa Kampung Kuta disebut sebagai Kampung Adat?
Kampung ini dikategorikan sebagai Kampung Adat karena memiliki kesamaan dalam bentuk dan bahan fisik bangunan rumah. Selain itu, ada Ketua Adat, dan juga adanya adat istiadat yang mengikat masyarakatnya. Salah satu warisan leluhur yang harus dipatuhi oleh masyarakat Kuta adalah dalam hal pembangunan rumah. Yang apabila dilanggar, warga Kuta berkeyakinan akan ada musibah atau marabahaya yang akan melanda Kampung mereka.
Aturan adat menyebutkan bahwa rumah masyarakat di Kampung Kuta harus berbentuk panggung dengan ukuran persegi panjang. Atap rumahnya pun harus dari rumbia atau ijuk. Pembangunan rumahnya juga dilarang menggunakan semen, melainkan hanya menggunakan bahan dari kayu atau bambu.
Dan ternyata, bangunan yang seperti itu adalah salah satu tipe bangunan yang tahan dari guncangan gempa. Dan dapat melindungi kita juga dari berbagai macam gangguan binatang buas,etc.. :)
Secara etimologis, Kampung Kuta berarti Kampung atau Dusun yang dikelilingi “Kuta” yang berarti penghalang berupa tebing. Kalau menurut cerita yang beredar pada masyarakat setempat sich, dahulu kala tebing tersebut berfungsi sebagai penghalang serangan musuh dari luar, ketika Kampung Kuta akan dijadikan sebuah Kerajaan oleh Prabu Ajar Sukaresi.
Dengan masih bertahannya Kampung Kuta sebagai Kampung Adat yang masih ada di Ciamis ini, sepatutnya harus kita banggakan, karena dengan adanya Kampung Kuta sebagai Kampung Adat, itu berarti masih ada pelestari alam dan pelestari kebudayaan yang masih eksis hingga saat ini.
So,, mari kita bersama-sama melestarikan alam tercinta ini dan juga lestarikan warisan kebudayaan leluhur..! oke.. :)

Thursday, June 3, 2010

Galeri

Ketua adat





Situ Kuta


Leuit


Acara rampak dalang